Rabu, 22 Maret 2017

Agama dan Teknologi



Perlunya agama dalam Teknologi

           Di Era modern sekarang ini, semua hal bersentuhan dengan Teknologi. Mulai kita bangun dari tidur, lalu beraktivitas sampai kita tidur lagi semuanya terdapat unsur teknologi didalamnya. Bisa dikatakan bahwa seluruh aspek kehidupan erat kaitannya dengan teknologi.  Fungsi Teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih muda, produktif, efektif dan efisien dalam memanfaatkan waktu, tenaga, fikiran, serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.



           Inti dari semua teknologi itu adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi. Beberapa contoh media teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pun melaju secara cepat. IT memegang peranan yang besar terhadap aktivitas kehidupan manusia. Oleh sebab Itu Jurusan Teknik Informatika menjadi sangat vital karena dia adalah keilmuan yang menggunakan media computer untuk membuat program pada computer yang untuk kemaslahatan ummat, lalu untuk mengingatkan saja walaupun Teknologi sangat pesat kita harus ingat kepada agama yang telah diridhoi oleh Allah yang telah menciptakan seluruh alam semesta dari yang paling besar sampai yang paling kecil sampai saat ini,  dan yang telah memberikan beberapa solusi atas permasalahan yang ada didalam hidup kita ini. 


           Sesuai dengan aturan agama Islam itu sendiri, Keterkaitan Agama dengan teknik Informatika adalah orang-orang yang ada dan mempelajari Teknik Informatika harus mempunyai peranan yaitu untuk membuat program, yang mempunyai pengetahuan yang didasari nilai-nilai Islam, yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan akhirat dan Dan oleh sebab itu kita sebagai pelajar  harus mempunyai norma kesusilaan (kekuatan batin) dalam Teknik Informatika  yang menyangkut membuat suatu program, dalam perkembangan pikiran,logika dan didasari dengan nilai dan norma beragama yang baik, dan memiliki  kecerdasan dalam mebuat program tersebut ”. usaha yang dilakukan dengan memberikan bimbingan untuk mempengaruhi jiwa/pemikiran para Mahasiswa tersebut secara berproses menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan, yaitu menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam yang menganut kepada Allah SWT.

           Yang harus dimiliki oleh para programmer adalah menanamkan sikap taqwa dan akhlak yang baik serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.  Dengan demikian, nilai-nilai keagamaan harus mendasari Teknik Informatika dan saling keterkaitan yang harus dimiliki setiap Programmer ,yaitu yang mempunyai penerapan prinsip-prinsip spiritual , Pendidikan, dan psikologis dalam menyediakan kondisi yang didasari oleh agama Islam, serta mengarahkan kegiatan belajar Mahasiswa untuk memperoleh seperangkat ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap serta nilai-nilai yang mengakibatkan perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi yang sesuai dengan ajaran Islam.

           Mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran, sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 :

وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
 Artinya : “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” 


Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk berbuat sesuatu dengan sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad ke-7. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah mengambil dan mentransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula mereka berbuat licik yaitu dengan cara membelenggu para pemikir Islam sehingga sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.





  Begitulah menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu pengetahuan yg telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin kemudian mereka mengembangkannya di atas paham materialisme, tanpa mengindahkan lagi nilai-nilai Islam. Sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah mentuhankan ilmu dan teknologi sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan IPTEK  mereka pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini. Dan merasa dirinya kuasa pula menundukkan langit, bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di bumi dan langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk memaksakan ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia.




Sebenarnya masyarakat Barat itu sepatutnya harus dikasihani, karena akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tinggi  kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lebih pintar dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yang artinya “Celakalah bagi orang-orang kafir dengan siksa yang pedih. Mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu berbelok-belok. Mereka berada dalam kesesatan yg nyata.”





   Kemajuan teknologi sekarang ini sangatlah mengagumkan, orang-orang yang hidup pada zaman ini mendapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan yang bahkan tidak dirasakan oleh raja-raja terdahulu. Mulai dari makanan yang lebih nikmat, minuman dengan banyak varian rasa, kendaraan dengan kecepatan yang mengagumkan bahkan rumah dan tempat tinggal yang megah dan tinggi. Sepertinya orang-orang yang hidup di kehidupan yang datang akan mencapai kemakmuran yang semakin banyak dan bermacam-macam


  Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa batin dan perasaan manusia sekarang telah menjadi sakit dan meronta-ronta karena sifat kerakusan dan ketamakan yang merajalela, sifat iri ingin menjatuhkan lawan dengan berbagai cara tanpa mengindahkan norma baik dan buruk menimbulkan api kebencian dimana-mana. Kata orang bijak “di dunia sekarang ini nafsu manusia lebih besar daripada akal sehatnya.” Kebanyakan manusia di dunia, kini hanya mengingat kesenangan hidupnya dan lupa kepada Tuhannya. Manusia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tidak ada kelanjutannya dan tidak ada kehidupan kecuali hanya di dunia saja.




 Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,  juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang,  maupun di waktu-waktu yang akan datang.  Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama yang sempit? Allah SWT telah berfirman dalam Quran

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي  . . . . . . .الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Artinya  “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan . . . . .” (QS Al Hajj : 78)



           Kemajuan zaman yang semakin membumikan beragam teknologi canggih seperti video player, televise, alat-alat komunikasi, dan gadget-gadget yang mewah, serta yang menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap kalangan dari orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg dilakukan penggunanya dana pa yang kelak akan diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat berbuat apa saja. Kiranya faktor manusianya-lah yg menentukan operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat, yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka, manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Memang dalam abad teknologi dan era globalisasi ini, umat Islam hendaklah melakukan langkah-langkah strategis dengan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan kualitas iman dan takwa, serta tidak ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terutama mengenai teknologi komunikasi dan teknologi informasi.



           Namun seiring dengan adanya upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia khususnya ummat Islam pun harus lebih jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua kemajuan itu? Apakah sekadar untuk menuruti keinginan-keinginan syahwat, lalu tenggelam dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat, dan menjadi pengikut-pengikut setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari untuk menegakkan syariat Allah, guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yang dikehendaki Allah serta untuk meluruskan kehidupan dengan berlandaskan pada kaidah moral Islam sehingga nantinya dapat meraih keridhoan Allah SWT?. Itulah pertanyaan dan tantangan bagi kita sebagai umat Islam yang harus kita jawab dengan pemikiran yang berwawasan jauh ke depan. Terlepas dari problema dan kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas, kita sebagai umat Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena sungguhpun perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yang dibawa oleh arus modernisasi, westernisasi, dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam, tetapi kesadaran umat Islam untuk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi, meskipun hanya segolongan kecil umat, yaitu mereka yang tetap teguh untuk menegakkan nilai-nilai Islam yang tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadits.


           Berdasarkan penelaahan mengenai diatas, dapat kami simpulkan bahwa tahapan pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file.

Setelah dirasakan bahwa teknologi Informasi dapat menggantikan cara konvensional, orang mulai melihat kelebihan lainnnya, seperti menggantikan sarana pengiriman surat dengan surat eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting, mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini orang sudah mulai menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan, teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa dibatasi waktu dan ruang. Sehingga semua sendi kehidupan pada era modern ini tidak dapat dipisahkan dari Teknologi Informasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar