Perlunya agama dalam Teknologi
Di Era modern sekarang ini,
semua hal bersentuhan dengan Teknologi. Mulai kita bangun dari tidur, lalu
beraktivitas sampai kita tidur lagi semuanya terdapat unsur teknologi didalamnya.
Bisa dikatakan bahwa seluruh aspek kehidupan erat kaitannya dengan
teknologi. Fungsi Teknologi adalah untuk
memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai
hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih muda, produktif, efektif dan
efisien dalam memanfaatkan waktu, tenaga, fikiran, serta biaya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Inti dari semua teknologi
itu adalah media. Semua media yang dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan
dan memenuhi kebutuhan hidupnya dikatakan teknologi. Beberapa contoh media
teknologi informasi dan komunikasi diantaranya adalah ponsel, televisi, radio
dan komputer. Maka tak heran jika perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi pun melaju secara cepat. IT memegang peranan yang besar terhadap
aktivitas kehidupan manusia. Oleh sebab Itu Jurusan Teknik Informatika menjadi
sangat vital karena dia adalah keilmuan yang menggunakan media computer untuk
membuat program pada computer yang untuk kemaslahatan ummat, lalu untuk
mengingatkan saja walaupun Teknologi sangat pesat kita harus ingat kepada agama
yang telah diridhoi oleh Allah yang telah menciptakan seluruh alam semesta dari
yang paling besar sampai yang paling kecil sampai saat ini, dan yang
telah memberikan beberapa solusi atas permasalahan yang ada didalam hidup kita
ini.
Sesuai dengan aturan agama Islam itu sendiri, Keterkaitan Agama dengan
teknik Informatika adalah orang-orang yang ada dan mempelajari Teknik
Informatika harus mempunyai peranan yaitu untuk membuat program, yang mempunyai
pengetahuan yang didasari nilai-nilai Islam, yang diselaraskan dengan fungsi
manusia untuk beramal di dunia dan akhirat dan Dan oleh sebab itu kita
sebagai pelajar harus mempunyai norma kesusilaan (kekuatan batin)
dalam Teknik Informatika yang menyangkut membuat suatu program, dalam
perkembangan pikiran,logika dan didasari dengan nilai dan norma beragama yang
baik, dan memiliki kecerdasan dalam mebuat program tersebut ”. usaha
yang dilakukan dengan memberikan bimbingan untuk mempengaruhi jiwa/pemikiran
para Mahasiswa tersebut secara berproses menuju kepada tujuan yang telah
ditetapkan, yaitu menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran
sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai dengan
ajaran Islam yang menganut kepada Allah SWT.
Yang harus
dimiliki oleh para programmer adalah menanamkan sikap taqwa dan akhlak yang
baik serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi
dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam. Dengan
demikian, nilai-nilai keagamaan harus mendasari Teknik Informatika dan
saling keterkaitan yang harus dimiliki setiap Programmer ,yaitu
yang mempunyai penerapan prinsip-prinsip spiritual , Pendidikan, dan
psikologis dalam menyediakan kondisi yang didasari oleh agama Islam, serta mengarahkan
kegiatan belajar Mahasiswa untuk memperoleh seperangkat ilmu pengetahuan,
keterampilan, sikap serta nilai-nilai yang mengakibatkan perubahan tingkah laku
maupun pertumbuhan sebagai pribadi yang sesuai dengan ajaran Islam.
Mengembangkan ilmu dan
teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran, sebab kitab suci ini banyak
mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai
contoh adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 :
وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ
لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
Artinya : “Telah kami ajarkan kepada Daud
membuat baju besi untuk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.”
Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut untuk berbuat
sesuatu dengan sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M
telah banyak lahir pemikir Islam yg tangguh produktif dan inovatif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat
Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad ke-7. Tetapi sangat
disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindaklanjuti dengan
sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan
kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dengan mudah mengambil dan mentransfer ilmu
dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula mereka berbuat
licik yaitu dengan cara membelenggu para pemikir Islam sehingga sampai saat ini
bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.
Begitulah
menurut catatan sejarah, bangsa Barat berhasil mengambil khazanah ilmu
pengetahuan yg telah dikembangkan lebih dahulu oleh kaum muslimin kemudian
mereka mengembangkannya di atas paham materialisme, tanpa mengindahkan lagi
nilai-nilai Islam. Sehingga terjadilah perubahan total sampai akhirnya terlepas
dari sendi-sendi kebenaran. Para ilmuwan Barat dari abad ke abad kian
mendewa-dewakan rasionalitas bahkan telah mentuhankan ilmu dan teknologi
sebagai kekuatan hidupnya. Mereka menyangka bahwa dengan IPTEK mereka
pasti bisa mencapai apa saja yang ada di bumi ini. Dan merasa dirinya kuasa
pula menundukkan langit, bahkan mengira akan dapat menundukkan segala yg ada di
bumi dan langit. Sehingga tokoh-tokoh mereka merasa mempunyai hak untuk memaksakan
ilmu pengetahuan dan teknologinya itu kepada semua yang ada di bumi agar mereka
bisa mendikte dan memberi keutusan terhadap segala permasalahan di dunia.
Sebenarnya masyarakat Barat itu sepatutnya harus dikasihani, karena
akibat kesombongannya itu mereka lupa bahwa manusia betapapun tinggi
kepandaiannya hanya bisa mengetahui kulit luar atau hal-hal yang lahiriah saja
dari kehidupan semesta alam. Manusia hanya diberi ilmu pengetahuan yang sedikit
dari kemahaluasan ilmu Allah. Di atas orang pintar ada lagi yang lebih pintar
dan sungguh Allah SWT benci kepada orang yang hanya tahu tentang dunia tetapi
bodoh tentang kebenaran yg ada di dalamnya. Allah SWT berfirman yang artinya
“Celakalah bagi orang-orang kafir dengan siksa yang pedih. Mereka lebih
menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalangi manusia
dari jalan Allah serta menginginkan agar jalan itu berbelok-belok. Mereka
berada dalam kesesatan yg nyata.”
Kemajuan teknologi sekarang ini sangatlah mengagumkan, orang-orang yang hidup
pada zaman ini mendapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan yang bahkan tidak
dirasakan oleh raja-raja terdahulu. Mulai dari makanan yang lebih nikmat,
minuman dengan banyak varian rasa, kendaraan dengan kecepatan yang mengagumkan
bahkan rumah dan tempat tinggal yang megah dan tinggi. Sepertinya orang-orang
yang hidup di kehidupan yang datang akan mencapai kemakmuran yang semakin
banyak dan bermacam-macam
Walaupun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa batin dan perasaan manusia
sekarang telah menjadi sakit dan meronta-ronta karena sifat kerakusan dan
ketamakan yang merajalela, sifat iri ingin menjatuhkan lawan dengan berbagai
cara tanpa mengindahkan norma baik dan buruk menimbulkan api kebencian
dimana-mana. Kata orang bijak “di dunia sekarang ini nafsu manusia lebih besar
daripada akal sehatnya.” Kebanyakan manusia di dunia, kini hanya mengingat
kesenangan hidupnya dan lupa kepada Tuhannya. Manusia mengira bahwa dunia ini
adalah segalanya tidak ada kelanjutannya dan tidak ada kehidupan kecuali hanya
di dunia saja.
Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik
di zaman lampau di masa sekarang, maupun di waktu-waktu yang akan
datang. Demikian pula dengan ajaran Islam, yang tidak akan bertentangan
dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, serta
analisa-analisa yang teliti dan obyekitf. Dalam pandangan Islam menurut hukum
asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yg disajikan oleh
berbagai peradaban baik yang lama ataupun yg baru. Semua itu sebagaimana
diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram, kecuali jika terdapat nash
atau dalil yang tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah
menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agama yang sempit? Allah SWT telah
berfirman dalam Quran
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ
اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي . . . . . . .الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Artinya “Dan berjihadlah kamu pada
jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan . . . . .”
(QS Al Hajj : 78)
Kemajuan
zaman yang semakin membumikan beragam teknologi canggih seperti video player,
televise, alat-alat komunikasi, dan gadget-gadget yang mewah, serta yang
menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap kalangan dari orang tua, muda atau
anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg
dilakukan penggunanya dana pa yang kelak akan diakibatkannya. Tetapi di atas
pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya berbagai
media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini, dapat
berbuat apa saja. Kiranya faktor manusianya-lah yg menentukan operasionalnya.
Adakalanya menjadi manfaat, yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan
tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka, manakala manusia menggunakannya
untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Memang dalam abad teknologi
dan era globalisasi ini, umat Islam hendaklah melakukan langkah-langkah
strategis dengan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia guna mewujudkan
kualitas iman dan takwa, serta tidak ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama mengenai teknologi komunikasi dan teknologi informasi.
Namun seiring dengan adanya
upaya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia khususnya ummat
Islam pun harus lebih jeli menentukan pilihan ini. Untuk apakah semua kemajuan
itu? Apakah sekadar untuk menuruti keinginan-keinginan syahwat, lalu tenggelam
dalam kemewahan dunia hingga melupakan akhirat, dan menjadi pengikut-pengikut
setan? Ataukah sebaliknya semua ilmu dan kemajuan itu dicari untuk menegakkan
syariat Allah, guna memakmurkan bumi dan menegakkan keadilan seperti yang
dikehendaki Allah serta untuk meluruskan kehidupan dengan berlandaskan pada
kaidah moral Islam sehingga nantinya dapat meraih keridhoan Allah SWT?. Itulah
pertanyaan dan tantangan bagi kita sebagai umat Islam yang harus kita jawab
dengan pemikiran yang berwawasan jauh ke depan. Terlepas dari problema dan
kekhawatiran-kekhawatiran sebagaimana diuraikan di atas, kita sebagai umat
Islam harus selalu optimis dan tetap bersyukur kepada Allah SWT. Karena
sungguhpun perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yang dibawa oleh arus
modernisasi, westernisasi, dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang
masyarakat Islam, tetapi kesadaran umat Islam untuk membendung dampak-dampak
negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi, meskipun hanya
segolongan kecil umat, yaitu mereka yang tetap teguh untuk menegakkan
nilai-nilai Islam yang tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadits.
Berdasarkan penelaahan mengenai diatas,
dapat kami simpulkan bahwa tahapan pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada
saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya
dibandingkan dengan metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik,
kertas, penghapus, tipe-x, dan lain sebagainya yang cenderung tidak efisien.
Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar
monitor sebelum dicetak (paperless) sehingga lebih effisien dalam waktu dan
tempat penyimpanan file.
Setelah dirasakan bahwa
teknologi Informasi dapat menggantikan cara konvensional, orang mulai melihat
kelebihan lainnnya, seperti menggantikan sarana pengiriman surat dengan surat
eletronik (e-mail), pencarian data melalui search engine, chatting,
mendengarkan musik, dan sebagainya dimana pada tahapan ini orang sudah mulai
menginvestasikan kepada perangkat komputer. Dari manfaat yang didapatkan,
teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional
dalam proses bisnis. Misalnya perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan dengan menyediakan informasi jasa dan produk yang ditawarkan tanpa
dibatasi waktu dan ruang. Sehingga semua sendi kehidupan pada era modern ini
tidak dapat dipisahkan dari Teknologi Informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar