Encoder adalah
rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi
sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan
format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi
gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki
output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap
jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak
ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti
rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah
line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Ilustrasi
Digital Encoder
Encoder dalam contoh ini adalah encoder
desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9
line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus
mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :
- Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin
dibuat
- Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan
pada tabel kebenaran menggunakan K-Map
- Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital
Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD
Dalam mendesain rangkaian encoder desimal
ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian
membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika
digital seperti berikut.
Persamaan logika output encoder Desimal
(10 Line) ke BCD
- Y3 = X8 + X9
- Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
- Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
- Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10
Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan
implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal
ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi
komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai
output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya
akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input,
hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority
encoder.
Decoder
Pengertian Decoder adalah alat yang
di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat
melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di
artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input
biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.
Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan
kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder
agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum
adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian
decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8
decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering
kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output
line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10
output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line).
Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja
yang berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya
dapat mengaktifkan beberapa output linenya.
Salah satu jenis IC decoder yang umum di
pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di
mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya.
Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan demultiplexer
dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input.
Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.
Pengertian decoder dapat di bentuk dari
susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual di pasaran,
seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya. Dengan
menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan
keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan merancang sebuah decoder 32
saluran keluar dengan IC decoder 8 saluran keluaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar