Sabtu, 18 Maret 2017

Istilah-istilah IT dalam Islam



Al-Quran adalah kitab suci yang didalamnya adalah wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara haq melalui malaikat Jibril dan menjadi mukjizat  terbesar Rasulullah SAW. Al-Quran ialah kitab penyempurna daripada kitab-kitab terdahulu (Taurat, Zabur, dan Injil). Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia. Fungsi Al-Quran bagi ummat manusia adalah sebagai pedoman hidup. Al-Quran dan hadits Nabi telah menunjukkan kepada kita jalan yang benar dan menuntun kita kepada hal yang diridhai oleh Allah SWT. Segala permasalahan yang ada di dunia ini telah dijelaskan dan diberi jalan keluarnya oleh Allah SWT, hal inilah yang membuktikan bahwa Al-Quran adalah sebenar-benarnya kalam ilahi dan dia bukan buatan manusia. Bahkan sejak 1400 tahun lalu sampai detik ini Al-Quran tetap terjaga keasliannya karena Allah SWT sendiri yang menjaganya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Quran pada surah Al-Hijr ayat 9




Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya”.

Maka, hal inilah merupakan salah satu dari keajaiban Al-Quran sendiri. Bahkan, masih banyak lagi keajaiban-keajaiban Al-Qur’an, baik yang sudah terbukti dalam ilmu pengetahuan, maupun segala sesuatu yang masih dirahasiakan Allah akan buktinya salah satunya dalam ilmu Informatika yang akan dijelaskan sebagai berikut.




Kebanyakan istilah-istilah dalam Bahasa Arab di agama Islam hampir keseluruhan terkait dengan informasi, misalnya saja; Nabi adalah orang yang membawa berita agung dari Tuhan. Rasul adalah jabatan seseorang yang membawa risalah (surat) dari Tuhan untuk panduan hidup manusia. Wahyu adalah informasi yang diterima oleh seorang nabi atau rasul dari Tuhannya dan Al-Kitab adalah sumber dimana segala informasi dari Tuhan yang dibawa oleh rasul Tuhan dikumpulkan, demikian juga dengan symbol-simbol Bahasa islam, dan proses hubungan komunikasi antara nabi atau rasul dengan Tuhan adalah proses komunikasi dengan system teknologi informasi. Lauhil Mahfuzh adalah tempat data yang terlindung yang kalau sekarang banyak disebut hard disc, disitulah data semua alam semesta disimpan dan dijaga dalam berbagai file dan folder dengan system keamanan yang sangat tinggi. Sedangkan Malaikat Roqib dan ‘Atid juga menunjukkan dua buah profesi informatika dan grafika modern, yakni tukang shooting, editing, dan desainer grafis untuk amal perbuatan manusia. 

Al-Quran sebagai kitab suci yang paling banyak dibaca oleh ummat manusia, telah diceritakan oleh Rasulullah proses transimisinya dari Allah. Beliau menceritakan dengan Bahasa dan pemahaman yang dapat dipahami oleh orang awam pada zamannya, bahwa Al-Quran adalah kalamullah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril. Dalam penyampaiannya ke Rasulullah, Jibril terkadang hanya suara saja, juga terkadang hanya faham dan hafal langsung pada hati Muhammad SAW, seolah-olah sudah dibacakan dengan jelas. Al-Quran adalah kalamullah yang dibawa Jibril ke Baitul ‘Izzah lalu proses transmisi dari Allah ke Lauhil Mahfudz dan Baitul ‘Izzah terjadi secara langsung lengkap satu naskah Al-Quran. Selanjutnya dibawa oleh Jibril dari Baitul ‘Izzah kepada Nabi Muhammad secara bertahap (Munajjiman) berdasarkan dengan kejadian yang ada di muka bumi dan sesuai dengan kepentingan Nabi Muhammad SAW dan umatnya.



Diceritakan juga oleh nabi bahwa ketika nabi mau menerima wahyu, atau ayat Al-Quran akan turun, nabi menerima isyarat, kadang berupa bunyi-bunyian lonceng, suara riuh, dan getaran suasana sekitar. Sebenarnya kalau kita cermati, peristiwa tersebut sama persis dengan proses tranmisi informasi digital seperti sekarang. Maka wahyu Al-Quran proses transfer data atau informasi digital seperti sekarang. Maka wahyu Al-Quran adalah proses transfer dan informasi digital, dengan SMS (Short Message Service), atau layanan pesan pendek. Pesan pendek atau SMS dari Allah kepada Rasulullah dikirim melalui gelombang elektromagnetik yang disebut Jibril. Data tersebut berasal dari satelit yang berada di Baitul ‘Izzah yang berada di langit dunia sebagai servernya, data yang berada di Baitul ‘Izzah tersebut, merupakan data yang telah berhasil diupload (disuguhkan untuk bisa diakses), dari data yang berasal dari programmer yang tersimpan didalam Lauhil Mahfuzh atau hard disc alam semesta. Pengiriman data langsung keseluruhan disebut copy paste, sedangkan pengiriman data dengan pesan-pesan pendek disebut SMS. Isyarat sebelum dan yang mengiringi datangnya kiriman wahyu data Al-Quran, zaman sekarang lebih dikenal dengan istilah ringtone. Nabi dan  Rasulullah, adalah orang yang memiliki antena spiritual tertinggi dan terbaik, sehingga dapat tersambung /connected dengan sinyal yang terpancar dari Baitul ‘Izzah yang berupa gelombang elektromagnetik. Cerita yang disampaikan oleh nabi kepada para sahabatnya lebih bersifat animatif, sehingga dapat difahami oleh orang awam pada zamannya. Al-Qur’an mengungkapkan tentang balasan amal perbuatan manusia yang baik surga dan berbagai kenikmatan jasmaniyah yang disebut jannah (taman),seperti gambaran nikmatnya makanan minuman, keindahan bangunan,perabot dan taman-taman, suara musik dan wanita-wanita cantik yang sebut sebagai si mata jeli (huur ‘iin).Demikian juga Al-Qur’an mengungkapkan tentang balasan amal perbuatan jahat dengan berbagai macam siksaan yang bersifat jasmaniyah. Seperti dibakar di neraka, diseterika, dipukul, digergaji, digunting, disengat kelabang dan kalajengking dan lain-lain, adalah mu’jizat Al-Qur’an dalam mengungkapkan informasi metafisika menjadi seolah-olah fisika yang bisa difahami oleh orang awam. Itu semua lebih bersifat animatif dari pada kesungguhan proses tersebut. Karena pada hakekatnya kebahagiaan surgawi, atau penderitaan nerakawi adalah bersifat ruhani, yang nabi sendiri mengungkapkan,; “maa laa ainun roat.walaa udzunun sami’at, wala khothoro bi baali ahadin”. Mata tidak pernah melihat, telinga tidak pernah mendengar, dan tidak pernah terlintas di dalam pikiran seseorang.




Basmalah atau kalimat bismillahirrahmaanirrohiim,yang ada di setiap awal surat, kecuali taubat, adalah password untuk semua amal perbuatan yang diharapkan dapat dijadikan sebagai amal akhirat, dan tentunya sebagai penjaga dan pengawal setiap surat (‘alaiha tis’ata ‘asyr). Kalimat tersebut terdiri dari 19 huruf atau 19 digit, yang merupakan bilangan prima paling istimewa, yang menjadi kata kunci untuk pencatatan pahala. Sedangkan kunci surga adalah kalimat laa ilaaha ilaaha illa Allah, adalah bilangan binner 0-1 yang merupakan bilangan pembentuk rumus segala bentuk Al-qur’an yang kita kenal sekarang adalah suara dan huruf yang muncul dari alam metafisika. Dia adalah kalamullah yang bersifat abstrak (bila harfin walaa shoutin) bukan suara dan bukan huruf. Selanjutnya ditransmisikan dengan teknologi informatika yang supercanggih, dengan sinyal Jibril dan speaker Muhammad, printer para kuttaabil wahyi (para penulis wahyu). Programmer-nya Allah, hard disc nya Lauhil Mahfudhserver-nya Baitul ‘Izzah. Sejarah penulisan mush haful Qur’an mengalami masa yang lama dengan tahapan perkembangan yang bersifat periodik, selaras dengan perkembangan peradaban manusia. Mulai dengan penulisan sederhana (dengan huruf arab kuno yang sangat sederhana dan sangat personal), pada zaman Nabi.  Pengumpulan ayat-ayat tertulis ke dalam satu bentuk mushaf yang sangat sederhana dan darurat, yakni pada masa khalifah Abu Bakar. Pada zaman khalifah Ustman ibn Affan, ada standarisasi mushaf, walaupun belum ada tanda baca, baik titik maupun harokat.


Pada masa kholifah Ali ibn Abi Tholib dan Mu’awiyah ibn Abi Shufyan, tulisan mushaful Qur’an disempurnakan dengan i’robul Qur’an, tanda baca, baik titik maupun harakat. Artinya tulisan Al-Qur’an secara manual telah sempurna pada masa itu. Tahapan berikutnya adalah pencetakan Al-Qur’an, atau penulisan Al-Qur’an secara massal. Al-Qur’an pertama kali dicetak di Jerman pada abad 18 M.dengan ditemukannya mesin percetakan, penyebaran mushaful Qur’an menjadi sangat pesat. Dan di abad 20 ini ada perkembangan yang lebih pesat lagi tentang penulisan dan tulisan Al-Qur’an dengan melalui proses komputerisasi, yang dilanjutkan dengan digitalisasi Al-Qur’an pada abad 21 M ini. Dengan program ini Al-Qur’an dapat berbentuk seperti ashlinya, Al-Qur’an sebagaimana di alam metafisika, yakni bilaa harfin walaa shoutin. Al-Qur’an bisa berwujud dengan tanpa huruf dan tanpa suara, dia bisa dimasukkan dalam cd, flashdisc, dismskan,e-mail, dll. Ilmu informatika memang juga merupakan ilmu nubuwwah (kenabiyan), bahkan semua nabi ahli tentang komunikasi dan informasi, karena mereka senantiasa komunikasi dengan Tuhan dan menginformasikan kepada umatnya. Bahkan dua rasul ini (Ibrahim kholilullah dadalah rasuan Musa kalimullah),  yang sangat menguasai ilmu komunikasi dan informatika. Ibrahim disebut kekasih dekat Allah, do’a-do’anya senantiasa diijabahi oleh Allah, bahkan panggilannya kepada umat seluruh dunia untuk mendatangi tempatnya (Makkah), mendapat jawaban manusia sepanjang zaman. Seruan kepada manusia dengan cara seperti itu disebut oleh orang barat dengan istilah telepati. Demikian juga nabi Musa, mendapat gelar kalimullah, yang artinya teman dialog dengan Allah.


Tugas kita sebagai Muslim yang baik adalah untuk mempelajari dan menguasai Teknologi, karena kemajuan sebuah peradaban dapat dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya. Teknologi adalah bagaikan pisau berkepala dua yang dapat menjadi baik dan berguna apabila digunakan dengan benar namun juga bisa menjadi senjata yang melukai bahkan membunuh. Al-Quran sangat menghormati ilmu pengetahuan maka kita sebagai pemuda Islam yang merupakan ujung tombak dari Agama ini harus berjihad belajar demi kejayaan Islam di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar