I. I. ADDER
Adder merupakan
rangkain ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan
untuk menjumlahkan bilangan. Karena adder digunakan untuk memproses operasi
aritmatika, maka adder juga sering disebut rangkaian kombinasional aritmatika.
Ada 3 jenis
Adder, yaitu:
- Rangkaian adder yang hanya
menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
- Rangkaian adder yang hanya
menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
- Rangkaian adder yang
menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder.
a. Half
Adder.
Rangkain
half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari
satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap.
- Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan,
hasilnya S (Sum) = 0.
- Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya
S (Sum) = 1.
- Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan,
hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Cy (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder
memiliki dua masukan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Cy).
A
|
B
|
S
|
Cy
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
Dari tabel
diatas, terlihat bahwa nilai logika dari Sum sama dengan nilai logika dari
gerbang XOR, sedangkan nilai logika Cy sama dengan gerbang logika AND.
Dari tabel diatas, dapat dibuat rangkaian half adder seperti dibawah ini.
b. Full Adder
Full Adder adalah mengolah data penjumlahan 3
bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan
rangkaian penjumlah lengkap. Perhatikan tabel dibawah ini.
A
|
B
|
C
|
S
|
Cy
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
c. Paralel Adder
Paralel
Adder adalah rangkaian Full Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk
menjumlahkan bilangan biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder
yang diparalelkan. Gambar dibawah ini menunjukan Paralel Adder yang terdiri
dari 4 buah Full Adder yang disusun paralel sehingga membentuk sebuah
penjumlahan 4 bit.
II.
KOMPARATOR
Pada dasarnya
penguat operasional (opersional amplifier) umum digunakan sebagai komparator
untuk membandingkan amplitudo suatu tegangan dengan amplitudo tegangan yang
lain. pada rangkaian komparator penguat operasional digunakan pada konfigurasi
terbuka dengan tegangan masukkan (input voltage) pada satu terminal masukkan
dan sebuah tegangan referensi pada terminal masukkan lainya.
prinsip sebuah rangkaian komparator merupakan sebuah contoh dari rangkaian penguat operasional yang membandingkan 2 tegangan masukkan serta menghasilkan sebuah keluaran dari salah satu keadaan , yaitu lebih besar atau lebih kecil terhadap hubungak dari masukkan-masukkan tersebut.
prinsip sebuah rangkaian komparator merupakan sebuah contoh dari rangkaian penguat operasional yang membandingkan 2 tegangan masukkan serta menghasilkan sebuah keluaran dari salah satu keadaan , yaitu lebih besar atau lebih kecil terhadap hubungak dari masukkan-masukkan tersebut.
a. Komparator Open
Loop
Bila tegangan
pada input inverting (V1) lebih positif dari pada input non inverting (V2),
maka outputnya akan sama dengan (-Vsat).
bila tegangan pada input inverting (V1) lebih negatif dari pada input non inverting (V2), maka outputnya akan sama dengan (+Vsat).
bila tegangan pada input inverting (V1) lebih negatif dari pada input non inverting (V2), maka outputnya akan sama dengan (+Vsat).
b. Komparator Close Loop
Jika pada
komparator open loop tegangan keluaran selalu +Vsat dan -Vsat , maka pada
komparator close loop outputnya dapat kita atur sesuai keinginan kita dengan
cara mengubah resistansi Ro dan Ri.
Jika V2=V1 ,maka Vo=0
Jika V2<V1 ,maka Vo<0
Jika V2>V1 ,maka Vo>0
Tegangan outputnya akan
berlawanan phasa dan merupakan selisih antara kedua inputnya, dan ditentukan
dengan persamaan :
Komparator close loop dapat memberika penguatan jika perbandingan Ro1 dan Ri1 sama dengan perbandingan Ro2 dan Ri2 sehingga tegangan outputnya adalah:
c. Non-Inverting
Comparator
Pada
Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada saluran non-inverting
(+) dan tegangan referensi pada saluran
inverting (-).
Pada rangkaian
Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output
adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref, maka
tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE).
d. Inverting
Comparator
Pada Inverting
Comparator tegangan input (Vin)
dihubungkan pada saluran inverting (-)
dan tegangan referensi (Vref) pada saluran non-inverting (+). Tegangan
referensi dapat menggunakan sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian
pembagi tegangan.
Pada saat Vin
lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈ +VCC). jika Vin lebih
besar dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (≈ +VEE).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar